Kamis, 17 Maret 2011

PENYESATAN AHLIKITAB & EINSTEIN TERHADAPMANUSIA


Sesungguhnya para Rosul yang namanya masuk dalam Qur’an adalah manusia-manusia yang luarbiasa. Dengan kemampuannya membuang massa-jasad (rasa) mereka dapat mencapai ufuk fana (ufuk peristiwa = event horizon) yang suhu ruangnya amat dahsyat, itu dilakuakan dengan memusatkan akalnya. Di sana mereka meneliti 12 rumpun lompatan bundel (quantum leap) dengan menumbuk cermin-P yang berpusing 2 mc² (Baqoroh 60), tempat segala akar ilmu penciptaan. 12 rumpun (72 unsur) lompatan bundel itu mengandung amanat-amanat Alloh dan bangsa ruh, serta janji akal dan rasa makhluk. Di sana pula Rosul Maryam melakukan percobaan membuat manusia, dengan menumbukan DNA dirinya pada quark-tampan (Baqoroh 74. Maryam 17, 21-22). Hasilnya adalah almasih (manusia buatan) Isa.
Rosul Muhammad sebagai perumus seluruh nabi (penutup nabi-nabi), merumuskan percobaan Rosul Maryam itu dalam persamaan gelombang nisbi (relativistic equation wave) yang ditulis dalam Qur’an Kaaf-Haa-Yaa-‘Ain-Shood (Maryam 1). Persamaan itu menyatakan : Evolusi 1-ruang bayangan cermin dalam kesatuan khusus 3-dimensi rasa-akal-hukum, menghasilkan 3-dimensi ruang lembut-halus-kasar. Rumus tersebut ditemukan Paul Dirac dalam persamaan x = 0 dengan fungsi delta tak terbatas yang menyatakan  : Peralihan 3-dimensi ruang kasar-halus-lembut, menghasilkan 1-ruang bayangan cermin dalam kesatuan khusus 3-dimensi. Dan rumus Dirac itu diterapkan Rosul Muhammad dalam upacara haji-umroh sebagai janji pemimpin 14 abad yang silam.
Dengan demikian, sebenarnya seluruh ilmu penciptaan telah ditemukan para rosul, dan semuanya dirumuskan Rosul Muhammad dalam Qur’an. Tetapi sayang, jatidiri para rosul itu telah dijungkir-balikan oleh agamawan-pemimpin manusia dari jaman ke jaman. Hasilnya, mayoritas manusia menganggap rosul adalah orang bodoh tukang sihir robot Alloh. Karena kemampuan mereka tidak lebih dari sihir (mukjizat) yang diisikan Alloh begitu saja tanpa usaha akal mereka samasekali. Sedang petunjuk ajarannya dinyatakan “sabda suci Alloh“ yang sakral. Lalu mereka menyusun exodus-tripitaka-weda-bibble-hadits yang dinyatakan hasil penjabaran rosul atas petunjuk Alloh langsung, untuk menyesatkan kepercayaan manusia.
Penyesatan yang sama dilakukan pula oleh kelompok Einstein atas teori Isaac Newton, Max Planck, dan Paul Dirac yang berhasil membuka akar ilmu (Fatihah 1-7) rumusan Rosul Muhammad. Mereka menyatakan : “Tekanan kosmis seragam dari alam tekanan negatif yang tidak punya akibat langsung pada struktur planet-planet dan bintang-bintang adalah tidak dikenal, dan harus dikeluarkan dari sisi kanan (bahan) persamaan Einstein“.  Hal itu terjadi karena dalam menafsirkan kebenaran ilmu, mereka bersepakat menggunakan gagasan pengurungan (the idea of containment) Einstein, yang mengurung alam fana sebagai alam mandiri. Setiap hal yang keluar dari kurungan itu dinyatakan tidak benar.
Ketika Teori Kenisbian Umum  (The Theory of General Relativity) dikemukakan oleh Einstein tahun 1917, langsung dikritik Friedmann, ia mengatakan bahwa , tanpa tetapan kosmis Kenisbian Umum bukan karya ilmiah. Karena kritik itu, Einstein terpaksa memunculkan tetapan kosmis lambda yang hendak disembunyikannya.
Tetapi perbuatan Einstein itu dikecam pendukungnya yaitu kelompok ilmuwan Yahudi (Modern Physics) yang menyatakan bahwa memasukkan gaya lambda pada Kenisbian Umum adalah kesalahan terbesar Einstein. Einstein pun sangat menyesal  memasukkan gaya lambda itu. Dibuktikan oelh upayanya mencari jalan untuk membatalkannya. Jalan itu ditemukan melalui  lengkung K dan kepadatan p yang sama dengan 0 dalam persamaan Friedmann-Lemaitre.
Gejala menolak gaya lambda hanya bisa terjadi setelah alamraya Einstein (massa tanpa gerakkan) digabungkan dengan alamraya de Sitter (gerakan tanpa massa), sehingga Kenisbian Umum menjadi alamraya Einstein-de Sitter  berisi gerakan dan massa. Dengan demikian jelaslah, gaya lambda ialah gaya tolak kosmis Newton yang mengembangkan ruang. Maka tahun 1932 dengan resmi Einstein membuang gaya lambda dari Kenisbian Umum dengan menyatakan, tetapan kosmis itu menyesatkan dirinya.
Terjadilah perdebatan sengit para ilmuwan dunia. Tetapi sebagian peserta debat tidak mengerti gaya lambda yang diperdebatkannya. Mereka menyatakan, gaya lambda punya riwayat olok-olok (politik = tipudaya). Sebab ditolak penemunya sendiri, tetapi justru dipertahankan para ilmuwan lain di antaranya Eddington dan Friedmann. Begitulah ketika ilmuwan jadi politisi. Selama tidak diketahui publik, perbuatan salahnya dianggap benar. Ketika kesalahannya dibuka, mereka saling bantu membangun image masyarakat bahwa kesalahannya kecil-tidak berarti.
Itulah politik Einstein dan kelompoknya dalam menyesatkan kebenaran ilmu melalui Teori Kenisbian Umum dengan tetapan lambda lebih besar dari 0, yang tidak lain dari gayatolak kosmis Newton. Akibatnya banyak fisikawan yang beralih kepada misticisme Tibet karena ada kesamaan hasil, jadilah penelitian ilmu tersendat-sendat hampir mandeg.
TEORI KENISBIAN UMUM EINSTEIN MENOLAK ALAMBAKA
Penggantian tetapan lambda lebih besar dari 0 dengan lengkung K = 0, menunjukkan alam tidak punya hukum pengatur dan akan terus mengembang selamanya. Ia adalah alam mandiri yang jadi sendiri, tidak ada pencipta.
Itu dinyatakan Einstein dalam menjelaskan perjalanan antariksa. Geometri Euclides  (parabol) adalah ruang bundar. Menurut Einstein, ruang bundar dengan ruang lonjong mempunyai geometri yang sama. tetapi berbeda dalam pengertian permukaan bundar = ruang bundar, sedang permukaan setengah bundar = ruang lonjong. Ketika diterapkan pada perjalanan antariksa, geometri itu menghasilkan hal yang ganjil.
“Bila alam benar-benar lembut, ia akan bergiat sebagai lensa optik raksasa. Benda yang bergerak menjauh, mula-mula akan tampak mengecil. Ketika mencapai setengah perjalanan ke antipode, mengecilnya akan berhenti, dan bila bergerak lebih jauh, dia akan tampak membesar lagi. Seluruh benda di antipode akan tampak membayang, seolah mereka berada di daerah setempat. Orang-orang di antipode melihat kita seolah dekat dengan mereka. Sebaliknya, kita melihat mereka seolah dekat kepada kita.  Karena cahaya tetap berkeliling kata Einstein, para penghuni ruang secara sinambung mengetahui apa yang mereka lakukukan 2 jam yang lalu, 4 jam yang lalu,6 jam  yang lalu, dan seterusnya. Ini terjadi karena ruang antipode tidak ada, yang sejak lama diketahui sebagai keganjilan sejarah, dan lensa optik berlaku sebagai cermin pembalikan. Dengan kata lain, ufuk alam raya Einstein berfungsi sebagai cermin biasa dan ruang pada cermin itu tidak ada, ia hanya mirip ruang (space-like). Rumusan ini dibawa kepada tafsir perjalanan ruang waktu yang bisa kembali ke masa silam seperti banyak dicerirtakan dalam fiksi-fiksi ilmiah.
Tetapi jika kita telaah lagi, sebenarnya tafsiran itu karena kitidak-tahuan Einstein terhadap cermin-cernin (hukum ruang). Kita buktikan, ruang bundar dimisalkan bola bumi, terbagi dalam dua belahan (ruang lonjong           ) utara dan selatan dengan garis khatulistiwa sebagai pembaliknya. Menurut geometri euclides, ruang lonjong mestinya cermin-CP atau gerakan setengah kecepatan cahaya(150.000 km/detik). Tetapi Einstein menafsirkannya sebagai kecepatan cahaya(300.000 km/detik).
Pembalikan ruang (cermin-CP) bisa dibuktikan dengan mudah, coba kita ke luar rumah pada malamhari dalam keadaan cuaca yang cerah. Rasi Beruang Besar yang oleh orang di utara tampak berdiri, sebaliknya orang yang berada diselatan akan melihat rasi itu terbalik. Dengan kata lain, sebenarnya tidak ada keganjilan sejarah. Yang pasti, orang melihat dari dua arah yang berlawanan. Kalau antipode tidak ada, maka cermin-CP (garis khatulistiwa) tidak ada, sehingga sebutan cermin pembalikan atau penglihatan terbalik pun tidak akan pernah ada.
Tentang perjalan ruang waktu, ada penjelasan lain. Bola Bumi dimisalkan ruang bundar yang berpusing 30 km/detik. Bila pesawat bergerak 15 km/detik, ia akan tampak seperti tidak bergerak dari titik pemberangkatannya. Sebab dalam sekali pusingan ruang Bumi, pesawat akan mencapai setengah lingkaran. Titik tempat yang dicapai pesawat setiap detiknya (A’) akan selalu berhimpitan dengan titik awal pemberangkatannya di A.
Dengan demikian pesawat itu seolah tidak pernah bergerak dari titik pemberangkatannya karena berada tepat di cermin-CP (pembalikan ruang). Ia menghantu di batas pembalikan ruang. Itu adalah rahasia ilmu para nabi yang diceritakan pada  Al-Baqoroh 57. Tubuh mereka dapat menembus-ditembus benda-benda padat tanpa cedera, dan dapat terbang serta menerbangkan-memunculkan-menghilangkan benda-benda berat seperti yang diperagakan David Copperfield.
Ruang bundar Euclides adalah alamsemesta, dan ruang lonjong Einstein adalah alamfana. Dengan menolak ruang antipode dan ruang mengembang selamanya (lengkung K = 0), jelaslah Kenisbian Umum Einstein menolak alambaka dan hukum sebab akibat yang diciptakan alloh.
MANUSIA HIDUP DALAM KURUNGAN WAKTU SEKARANG
Tafsir Einstein tentang perjalanan antariksa yang dapat kembali ke massa silam jelas melanggar asas pengurungan (the containment principle). Penjelasannya bisa anda simak di bawah ini :
Kebiasaan manusia membedakan daerah-daerah ruang dan waktu selalu memakai kata kini di sini, kini di sana, nanti di sini nanti di sana, tadi di sini tadi di sana. Perbedaan waktu di Bumi, di Mars, di Aldebaran, di andromeda hanya sebutan yang disebabkan oleh perbedaan waktu system (planet-bintang-galaksi) akibat perbedaan kecepatan pusingan dan orbit system masing-masing. Artinya, kalau permulaan waktu di semua system sama-sama 24 jam, maka ketika di Bumi pukul 06.00 pagi, di Mars-Aldebaran-Andromeda pun pukul 06.00 pagi.
Misalkan A dari Bumi berencana pergi ke B di Mars ke C di Aldebaran, dan ke D di Andromeda . A memberitahu  rencana itu kepada 3 kawannya. Dia berangkat pukul 06.00, tiba di Mars pukul 07.00, tiba di Aldebaran pukul 10.00, tiba di Andromeda pukul 20.00. Ketika berangkat A berkata : Sekarang pukul 06.00 saya menuju Mars. Saat itu B-C-D di tempat masing-masing berkata : Sekarang pukul  0.600, A berangkat dari Bumi. Ketika tiba di Mars, mereka sama-sama berkata : Sekarang pukul 07.00, A tiba di Mars. Ketika tiba di Aldebaran, mereka sama-sama berkata : Sekarang pukul 10 A tiba di Aldebaran. Ketika tiba di Andromeda, mereka sama-sama berkata : Sekarang pukul 20.00, A tiba di Andromeda.
Dengan system waktu yang sama, semua orang di mana pun mereka berada, punya angka waktu yang sama bersamaan. Ketika berkata : Sekarang saya di sini, semua orang berkata : sekarang saya di sini (di tempat masing-masing). Sekarang di sana hanya dikatakan orang lain terhadap kita, atau oleh kita kepada orang lain. Tadi di sini atau tadi di sana adalah waktu lampau yang telah dijalani semua orang. Maka jelaslah, semua orang di mana pun mereka berada terkurung oleh waktu sekarang. Waktu sekarang berlaku sejak ukuran nano detik (1 nano detik sebelum dan sesudahnya  adalah waktu lampau dan waktu akan datang).
Kata di sini dan di sana bukan pernyataan waktu, tetapi pernyataan ruang : di Bumi, di Mars, di Aldebaran, di Andromeda. Contoh ketika A berangkat pukul 06.00 dia berkata : pukul 07.00 nanti saya tiba di Mars, pukul 10.00 nanti saya tiba di Aldebaran, dan sekarang pukul 20.00 saya di sini di Andromeda. Pernyataan nanti, tadi, dan sekarang akan sama bagi B-C-D ketika A berangkat dari Bumi, bila mereka jadi pengamat. Artinya, semu kita yang tinggal di system mana pun di alamfana, hidup dalam kurungan waktu sekarang.
Suatu kenyataan yang tidak terbantah, sehingga perjalanan ke masa lalu dan ke masa depan mustahil terjadi. Sebab waktu sekarang berlangsung di mana-mana  pada detik yang sama. Sebaliknya, kurungan waktu sekarang memungkinkan terjadinya perjalanan menembus ruang yang jaraknya tanpa batas dalam waktu 1 detik, bila benda atau orang bergerak dalam kecepatan cahaya. Inilah rahasia isro’ para rosul dari jaman ke jaman.
Asas pengurungan adalah istilah kami untuk membedakan dengan gagasan pengurungan sebagai aturan main yang disepakati dalam menafsirkan teori-teori fisika. Setiap teori yang ke luar dari alamraya Einstein seperti kosmologi Isaac Newton , kuantum Max Plack, gelombang nisbi Paul Dirac harus ditolak. Mengomentari kesepakatan itu, Rom Harre dalam Philosophy of Science menyatakan : Pada umumnya orang berpendapat bahwa para filsuf memikirkan masalah-masalah yang sangat umum dan sangat dalam. Tetapi sebenarnya dewasa ini pemikiran mereka telah bergeser kepada masalah yang lebih sederhana dibandingkan dengan penelitian masa lalu. Tidak satupun dari mereka yang menulis  dalam keluasan alamraya, manusia dan Tuhan. Misalnya masalah-masalah konsep tentang ruang dan waktu yang telah ditampilkan dalam teori-teori kenisbian.
Einstein perumus perjalanan ruang waktu. Tetapi hingga akhir hayatnya dia tidak tahu apa sebenarnya yang disebut waktu. Padahal persamaannya jelas menunjukkan waktu adalah gerakan dalam kecepatan cahaya. Tetapi tentu saja bukan cahaya, karena cahaya terdiri dari zarah-zarah (vector). Yang jelas, waktu adalah gerakan sesuatu. Kecepatan cahaya adalah gerakan tertinggi dalam ruangwaktu dan waktu adalah gerakan tertinggi dalam ruangwaktu. Gerakan tertinggi dalam ruangwaktu adalah medan skalar (ruang = tidak mengarah) ruangwaktu. Dengan kata lain, waktu adalah pusingan ruang dalam kecepatan cahaya.
Dengan demikian jelaslah, kalau Einstein tidak mengetahui arti waktu, karena alamraya Einstein adalah  ruang bermasa tanpa gerakan. Gerakan ruang dalam alamraya Einstein ditimbulkan oleh massa benda-benda pengisi ruang, yaitu gravitasi yang gerakannya mengarah (vector) karena menarik ke pusat massa.
TEORI NEWTON-PLANCK-DIRAC MERUPAKAN AKAR ILMU TEMUAN PARA ROSUL
Einstein menyatakan, masa wujud menghasilkan gravitasi, membuat ruang melengkung di sekelilingnya. Karena itu lengkung geometri = medan gravitasi. Gabungan gravitasi benda-benda wujud menghasilkan pusat gravitasi bersama (barisenter) yang letaknya di tempat kosong.
Dia mencontohkan barisenter melalui 2-bintang yang saling mengorbit. Barisenternya berada di tengah lingkaran orbit kedua bintangnya. Masing-masing bintangnya menghasilkan lengkung-lengkung geometri. Itulah yang dimaksud gravitasi menghasilkan gravitasi. Menurut Einstein, pada gravitasi tak terbatas Newton, gravitasi itu tidak menghasilkan gravitasi.
Tetapi mari kita ganti 2-bintang yang saling mengorbit tersebut dengan  alamfana dan alamsyurga (2 ruang lonjong) yang mengorbit barisenter. Ini diketahui dari jawaban Newton atas pertanyaan pendeta Richard Bantley : Bagi alam tak terbatas mustahil semua bahannya berkumpul dalam satu massa yang besar. Sebagian akan berkumpul jadi satu massa (fana), dan sebagian lainnya pada massa yang lain (syurga     ). Jawaban tersebut sesuai dengan aksioma ruang Haussdorff yang menyatakan : Jika P1 dan P2 merupakan 2-tetangga  dari titik p yang sama, maka ada tetangga P3 yang diisi  dengan P1 dan P2.
Dalam Qur’an hasil penelitian Rosul Muhammad menyatakan : Syurga (P1) dan Fana (P2) adalah tetangga dari Sidrotil Muntaha  (titik p di P3 = barisenter di alam ruh) yang diisi rasafana dan rasasyurga. Titik p di ruang P3 adalah lubang yang tak dapat ditemus  yang di pusatnya ada termoniklir raksasa (Nuur 35). Itu berarti alamraya Newton adalah simetri alamsemesta (Fatihah 1-7) yang telah dirumuskan Rosul Muhammad 14 abad yang silam. Dengan demikian jelaslah, bukan teori Newton yang salah, tetapi Einstein dan kelompoknya  yang memanipulasi kebenaran Alloh., itulah tipudaya ilmuwan yang berpolitik.
Kenyataannya alamraya Einstein adalah ruang lonjong (hanya alamfana) tanpa pasangan, sehingga hanya ada satu massa. Ruangnya dilengkungkan gravitasi massa seluruh rumpun galaksi. Tidak ada barisenter, sebab tidak punya antipode ( = bintang pasangan). Buktinya ketika gravitasi Newton (gravitasi menyeluruh) dikembangkan Friedmann, memberikan hasil yang sama dengan kenisbian Einstein, sehingga para kosmologiwan kebingungan. Padahal jika tidak tergantung pada gagasan pengurungan, masalahnya begitu mudah. Alam Newton adalah ruang bundar (alamfana, alamsyurga dan alam ruh),  sementara alamraya Einstein hanya satu dari 3 dimensi ruang semesta Newton, yang merupakan produk jadi (teknologi) dari evolusi penciptaan.
TETAPAN KOSMIS HARUS LEBIH BESAR DARI NOL
Kehadiran tetapan kosmis merupakan harga mati yang harus ada. Karena tanpa tetapan itu, usia bintang tertua dinyatakan lebih tua beberapa miliar tahun dari usia alamraya, itu merupakan hal yang mustahil, sebab bintang adalah salahsatu isi alamraya ini.  Dalam ketentuan kosmologi yang tidak punya tetapan (hukum     ) usia alamraya hanya bergantung pada dua parameter, antara lain 1. Tetapan Hubble sebagai tingkat pengembangan sekarang yang dapat diukur; 2. Nilai omega, yang merupakan kepadatan massa alamfana. Dalam menghitung usia, alamfana dianggap ruang tanpa massa (omega = 0). Karena tidak ada massa artinya tidak ada gravitasi yang memperlambat gerakan ruang, sehingga alamraya mengembang pada tingkat tetap.
Tetapi kosmologi menunjukkan kecenderungan ruang untuk mengembang. Ia adalah tenaga ruang kosong. Makin besar nilai tetapannya, makin besar ruang kosongnya dan makin cepat mengembangkan alamfana, menciptakan ruang kosong lebih besar lagi sekaligus membawa  pada pengembngan lebih cepat. Alam demikian disebut mengembang secara eksponensial. Jadi jika ada tetapan kosmologi dalam alam, makin besar tetapannya, pengembangan alam harus lebih lambat dari masa lalu (nisbi terhadap pengembangan sekarang), sehingga usia alamfana mestinya lebih tua dari bintang-bintang tertua yang terlihat. Kenyataannya, alamfana dengan tetapan kosmologi besar bisa mencapai dua kali tetapan Hubble. Waktu Hubble kebalikan dari tetapan Hubble. Dengan kata lain, makin besar tetapan Hubblenya, waktu Hubblenya makin pendek.
Tetapan kosmologi model ledakan besar  atau big bang yang dipegang resmi para teoriwan adalah adalah pemompaan alamray (inflation universe) Allan Guth. Ia menyatakan, alamraya mengembang dramatis ketika usia belum 1detik (10ˉ³ detik), mengembangkan ruang demikian besar hingga jadi datar. Dalam baku kosmologi berarti nilai omega = 1. Dengan nilai itu, alamfana terus mengembang tetapi akan makin melambat karena ada pada batas  mengembang selamanya atau akan mengerut lagi.
Karena ruang kosong punya tenaga, tenaga itu berlaku sebagai massa. Itu sebabnya tetapan kosmologi membuat alam datar meskipun nilai omeganya kurang dari 1. Dalam kasus ini teori pemompaan meramalkan : omega dan lambda harus ditambahkan hingga 1, dan lambda adalah tetapan kosmologi.
Tetapan kosmologi mengembangkan ruang lebih cepat. Dengan demikian tetapan kosmologi memecahkan dua masalah sekaligus : 1. Alamfana tidak lebih muda dari bintang tertuanya; 2. Ia akan sejalan dengan teori pemompaan. Tetapan Hubble 75 membuat omega = 0,15 dan lambda 0,85. Tetapan Hubble 50 yang dipegang banyak kosmologiwan menghasilkan nilai omega  = 0,29 sesuai hasil pengamatan. Tetapan Hubble 50 (lambda 0,79) menyatakan pula usia alamraya sekarang adalah 15 milyar tahun.
Dengan lengkung K = 0, alamraya Einstein akan mengembang selamanya, sehingga tidak akan terjadi kiamat, dan tidak berlaku hukum sebab-akibat seperti yang diterangkan Rosul Muhammad dalam Al-Qur’an.
EINSTEIN MENGUBUR TEORI MAX PLANCK DAN PAUL DIRAC
Pada dasarnya teori kenisbian umum Einstein merupakan pendangkalan tafsir ilmu (yang gaib), menggantinya dengan tafsir teknologi (yang nyata). Persis seperti kepercayaan agama-faham-politik yang mendangkalkan petunjuk ilmu (Taurat-Zabur-Injil-Qur’an) para rosul sebagai  sabda suci Alloh yang sakral, dan menggantinya dengan exodus-tripitaka-weda-bibble-hadits.
Dengan membuang gaya lambda, alamfana menjadi  semesta alam mandiri dengan ruang paling lembutnya adalah dimensi kecepatan cahaya. Artinya, alamraya Einstein adalah alam kasar dari 3-dimensi alamsemesta(kasar-halus-lembut). Karena itu alam Newton, quantum Plack dan gelombang nisbi Dirac yang mengungkap alam awal penciptaan di cermin-P (alam ruh) disebut alam abstrak yang tidak berguna bagi kehidupan nyata. Itu dikemukakan dalam makalah bersama Einstein-Podolsky-Rosen tahun 1935 dengan judul Can Quantum-Mechanical Description of Physical Reality be Considered complete?.
Dalam makalah itu dinyatakan, teori bundel (quantum            ) Planck tidak lengkap, karena tidak menggambarkan realitas nyata secara fisik. Sebab sesungguhnya teori bundle Planck terjadi di luar alamfana (1mc²), yaitu di cermin-P (2 mc²) sebagai batas alam ruh yang diterangkan dalam Al-Baqoroh ayat 60 dan 74. Kebenarannya telah dibuktikan oleh mesin pemercepat zarah melalui 3-arah lompatan bundle belakang-ke-depan, sisi-ke-sisi, dan turun-naik, setelah Einstein meninggal. Dan 14 abad yang silam Rosul Muhammad telah merumuskannya dalam Al-Qur’an dalam Al-Fatihah 1-7 (pola kisos disiplin ilmu = sunah Muhammad). Sebab lompatan bundle tersebut berisi amanat-amanat Alloh dan bangsa ruh serta janji makhluk wujud (Al-Mu’minuun 8).
Begitu pula dengan persamaan gelombang nisbi Dirack. Kelompok Einstein  menolak persamaan x = 0 dengan fungsi delta tak terbatas, sebab ke luar dari gagasan pengurungan. Agar rumusannya memenuhi selera Einstein, Dirac mengutak-atik rumus tersebut. Hasilnya persamaan x ≠0 (x tidak sama dengan 0) dengan fungsi delta terbatas, baru diterima. Sebab rumus itu hanya peralihan 3-dimensi ruang kasar-halus-lembut alamfana.
Padahal hipotesis sensor langit Roger Penerose menyatakan. Semua kemanunggalan diselubungi dari pandangan luar oleh ufuk peristiwa (event horizon), dan alam berkomplot dalam segala cara untuk menghindarkan kemanunggalan itu terbuka. Tetapi bila tenaga tambahan meningkatkan pusingan lebih cepat dari cahaya, ufuk peristiwa itu akan lenyap, sehingga informasi dapat lepas. Semua kemanunggalan yang tertutup ufuk peristiwa jadi terlihat dari dunia luar.
Kebenaran hipotesis Penrose dibuktikan para rosul yang berhasil menembus alam lembut : Malaikat dari syurga dapat menyaksikan kehidupan di alamfana (Al-Baqoroh 30), dan para rosul bisa melihat syurga (Annajm 15). Sebab pusingan alamsyurga di atas kecepatan cahaya. Artinya, gravitasi Newton, quantum Planck dan persamaan gelom Dirac x = 0 adalah benar; yang salah justru tafsiran kenisbian Einstein.
Nasib yang sama  diterima alamraya Alexander Friedmann yang menggunakan kurva  (k). Dia membuat 3- kemungkinan nasib alamfana : k =-1, k = 0, k = 1. Tetapi kelompok Einstein hanya menghormati Friedmann atas rumusan k = 0, karena telah memberi jalan pada Einstein sehingga dapat membuang gaya lambda lebih besar dari 0. Begitulah cara politik menghargai orang (politik = tipudaya, kata kamus Webster).
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan, bahwa para pendiri agama dari jaman ke jaman adalah penganut hukum politik Yahudi seperti Einstein dan kelompoknya. Untuk menjadi kiblat anutan manusia, mereka menghalalkan cara dalam menentukan kebenaran agamanya. Begitu pula dengan agama Islam. Untuk menjadi kiblat anutan manusia. Andaikata agamawan-ulama tidak menganggap Al-Qur’an sebagai sabda suci Alloh tetapi sebagai petunjuk ilmu rosul, sejarah ilmu pasti akan berkembang pesat di unia islam. Al-Qur’an akan menjadi kiblat peradaban manusia. Para penganutnya akan jadi para penemu unggul di segala bidang ilmu jauh sebelum dunia barat mencapainya, sebab Al-Quran adalah satu-satunya petunjuk rosul sebagai petunjuk kosmologi yang masih tersisa. Bukan sebaliknya dikecam orang sebagai agama teroris yang ditakuti karena kebiadabannya (Muhammad 20).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar